Tingkatkan Keamanan Jaringan dengan Menerapkan Continuous Monitoring

Keamanan jaringan menjadi prioritas utama bagi perusahaan ditengah berbagai kasus serangan siber. Ancaman serangan siber yang semakin kompleks menjadi ancaman kerugian bagi perusahaan yang menjadi korban. Menurut hasil riset Ensign Security 2022, serangan siber dalam perusahaan global dapat menimbulkan kerugian sebesar US$ 3 juta hingga US$ 8 juta. Selain kerugian materill, perusahaan juga perlu menanggung dampak buruk berupa hilangnya kepercayaan konsumen akan keamanan jaringan. Untuk menjaga keamanan perusahaan, maka perusahaan perlu menerapkan tindakan proaktif, misalnya melalui continuous monitoring atau pemantauan berkelanjutan.

Apa itu Continuous Monitoring?

Pemantauan berkelanjutan atau continuous monitoring adalah proses mengawasi dan mengelola jaringan secara berkala untuk memastikan keamanan sistem tetap terjaga, mematuhi aturan yang berlaku, serta mendeteksi jika ada masalah pada kinerja sistem. Continuous monitoring menjadi hal yang perlu diterapkan terlebih di tengah serangan siber dan perkembangan teknologi yang pesat. Dengan pemantauan berkelanjutan, maka perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi negatif secara real-time.

Continuous Monitoring melibatkan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Vulnerability Scans (Memindai Kerentanan)

Dengan menggunakan alat otomatis, perusahaan mampu memeriksa sistemnya secara berkala untuk menemukan kerentanan pada jaringan sistem. Untuk memperoleh informasi yang lebih dalam, biasanya dipadukan dengan reguler penetration testing dengan melibatkan bantuan ethical hacker. Tahapan memindai kerentanan mencakup mengidentifikasi sistem, menentukan jenis vulnerability scanning yang ingin digunakan, melakukan proses dan menindaklanjuti kelemahan yang ditemukan.

2. Analisis Lalu Lintas Jaringan

Teknik ini melibatkan pengawasan lalu lintas jaringan, seperti kesediaan dan aktivitas untuk mengidentifikasi potensi serangan siber dan masalah pada sistem. Umumnya analisis dilakukan untuk melihat perkembangan jaringan secara real-time, mendeteksi serangan siber dan meningkatkan visibilitas sistem secara internal.

3. Security Information and Event Management (SIEM) Solutions 

Teknik bekerja melalui pengumpulan dan menganalisis data log dari berbagai sumber dan mengidentifikasi aktivitas yang menyimpang. SIEM memberikan keuntungan dengan menampilkan potensi ancaman, audit kepatuhan sistem terhadap peraturan dalam memberikan respons secara aktual terhadap masalah yang terjadi pada sistem.

4. Threat Intelligence

Dalam prosesnya melibatkan pengumpulan dan analisis informasi mengenai motif dan pola perilaku yang mencakup taktik, teknik dan prosedur pelaku kejahatan siber ketika meluncurkan serangan. Dengan teknik threat intelligence, maka perusahaan akan mengetahui cara pandang peretas dan membuat kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan untuk melindungi sistem.

5. Intrusion Detection Systems (Sistem Deteksi Intrusi)

Teknik ini menggunakan perangkat untuk memantau sistem jaringan untuk mendeteksi kejanggalan pada sistem, pelanggaran dan serangan siber. Cara kerja IDS mirip seperti aplikasi antivirus yang mendeteksi aktivitas berbahaya kemudian mencocokan trafik dengan pusat data. Jika ditemukan ancaman maka IDS akan secara otomatis mengirimkan peringatan.

Proses Continuous Monitoring pada Keamanan Jaringan

1. Pengumpulan Data

Pada tahap awal, data akan dikumpulkan terlebih dahulu. Jika menggunakan aplikasi maka data akan secara otomatis dikumpulkan melalui berbagai sumber jaringan. 

2. Normalisasi Data

Data yang dikumpulkan akan dikategorikan dan diubah menjadi format yang memudahkan dalam proses analisis. Tahap normalisasi berfungsi mengurangi redudansi data dan memberikan standar informasi data.

3. Analisis Data

Data yang sudah dinormalisasi akan dianalisis dengan bantuan beberapa teknik, seperti machine learning dan statistikal. 

4. Mengawasi dan Deteksi Ancaman

Jika dalam proses analisis ditemukan ancaman, maka akan dikategorikan berdasarkan tingkat ancaman dan prioritas untuk pencegahan. Berbeda jika sudah ada ancaman yang terjadi, maka aplikasi akan secara otomatis memberikan peringatan. 

5. Respon

Tahap ini menentukan keberlanjutan ancaman pada jaringan sistem. Jika menggunakan aplikasi maka sistem akan secara otomatis memblokir dan meningkatkan keamanan untuk mencegah serangan serupa di masa depan. Tahap respons juga mencakup pemulihan sistem yang terpengaruh ancaman.

6. Evaluasi dan Pengulangan Proses 

Dalam continuous monitoring, proses pengawasan harus dilakukan secara berulang untuk menganalisis apakah ancaman yang sebelumnya sudah terselesaikan atau ancaman-ancaman lain yang dapat terjadi di masa depan.

Mengapa continuous monitoring penting bagi perusahaan?

Perusahaan seringkali mengabaikan berbagai celah yang menjadi potensi ancaman sebelum ancaman tersebut benar-benar terjadi. Ketidaksiapan perusahaan dan lemahnya sistem memberikan akses bagi peretas untuk melakukan serangan, seperti memodifikasi data maupun melakukan serangan. Selain itu, perusahaan perlu menjaga keamanan siber dari serangan eksternal (peretas yang menyerang melalui sistem jaringan), serangan internal (serangan rekayasa seperti ransomware dan phishing), dan serangan pihak ketiga. Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi yang membuat peretas semakin canggih melancarkan serangannya dengan berbagai taktik.

Dengan continuous monitoring membantu perusahaan untuk mendeteksi potensi maupun ancaman yang sedang terjadi. Pengujian berkelanjutan juga menjadi cara perusahaan untuk proaktif menghindari ancaman serangan dan mengimprovisasi respon jika insiden terjadi. Sifat pengujian yang dilakukan secara berulang-ulang membantu perusahaan untuk waspada terhadap celah pada keamanan. Oleh karena itu, continuous monitoring menjadi salah satu manajemen risiko yang efektif. 

Kesimpulan

Keamanan jaringan telah menjadi fokus utama bagi perusahaan di tengah ancaman serangan siber yang semakin kompleks. Dalam menghadapi tantangan ini, continuous monitoring atau pemantauan berkelanjutan menjadi suatu pendekatan cocok untuk diterapkan dalam menjaga keamanan jaringan. Dengan mengadopsi tindakan proaktif dan menerapkan pemantauan yang berkelanjutan, perusahaan dapat mengidentifikasi, mencegah, dan menangani ancaman keamanan dengan cepat dan efisien.

Jaga keamanan jaringan bisnismu dan cegah serangan siber dengan bantuan Vidia Cloud. Dengan IT Profesional berpengalaman di bidangnya dan dukungan 24×7 melalui berbagai channel siap membantu tingkatkan keamanan siber! Hubungi kami di vidia@visionet.co.id atau kunjungi situs kami di https://www.vidiacloud.com/contact/.

 

Table of Contents

For more info & inquiries

Send a message