Industri Perbankan Jadi Target Serangan Siber Ransomware

Di era digital yang semakin canggih saat ini, serangan siber ransomware telah menjadi ancaman serius bagi berbagai perusahaan dan lembaga. Namun, salah satu industri yang paling sering dijadikan target serangan adalah industri perbankan. Ada beberapa alasan mengapa industri perbankan menjadi sasaran empuk untuk serangan ransomware. Pertama, kelompok peretas disponsori suatu negara untuk menyerang negara lain yang tujuannya adalah untuk mengalahkan lawan atau kompetitor jika sistem keuangannya sedang lumpuh. Kedua, kerusakan yang disebabkan oleh lumpuhkan industri perbankan bisa menjalar ke industri lain. Terakhir, kelompok peretas yang memiliki motif untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya akan memantau industri perbankan. Hal ini dikarenakan mereka bisa memeras uang tebusan dalam jumlah yang besar. 

Serangan siber ransomware ini tidak hanya mengguncang dunia perbankan, tetapi juga menjadi peringatan bagi semua bisnis untuk memprioritaskan keamanan siber. Dalam artikel ini, kita akan mengupas konsep ransomware, cara kerjanya, dampak yang ditimbulkan, serta strategi pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap serangan ransomware. Oleh karena itu, sangat penting memahami sistem keamanan jaringan, untuk mencegah dan mengetahui cara mengatasi serangan ransomware.

Memahami Apa Itu Serangan Ransomware

Ransomware adalah jenis malware atau virus berbahaya yang merusak dan mengenkripsi data yang memaksa korban meminta tebusan untuk memulihkannya. Serangan ini mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan dan lembaga.

Bagaimana Cara Kerja Ransomware

1.   Vektor Infeksi dan Distribusi Ransomware

Ransomware menggunakan metode seperti email phishing dengan tautan berbahaya atau lampiran yang mengandung link pengunduhan untuk menginfeksi perangkat. Begitu berhasil menggoda target, ransomware mengunduh dirinya sendiri ke perangkat korban dan mengakses data dari jarak jauh dengan memanfaatkan kelemahan sistem.

2.   Enkripsi Data

Setelah data terakses, ransomware segera mengenkripsi data dengan kunci yang dikendalikan oleh penyerang. File yang dienkripsi dipilih dengan hati-hati untuk menjaga stabilitas sistem, bahkan ada yang menghapus cadangan dan salinan untuk mencegah pemulihan tanpa kunci enkripsi. Ransomware dapat mengincar penyimpanan lokal atau penyimpanan berbasis cloud.

3.   Meminta Tebusan

Setelah enkripsi selesai, penyerang mengirim permintaan tebusan kepada korban melalui berbagai notifikasi sesuai dengan jenis ransomware yang digunakan. Notifikasi ini berisi rincian tebusan yang harus dibayar dalam mata uang kripto sebelum batas waktu tertentu.

Dampak Serangan Ransomware bagi Industri Perbankan

Serangan siber ransomware telah menjadi ancaman serius bagi berbagai sektor industri, terutama industri perbankan. Dampaknya sangat merugikan, tidak hanya dari segi keuangan tetapi juga reputasi dan keamanan nasabah. Berikut beberapa dampak siber serangan ransomware terhadap industri perbankan:

1.Kerugian Keuangan

Salah satu dampak paling langsung dari serangan ransomware adalah kerugian keuangan yang signifikan bagi industri keuangan. Serangan tersebut dapat menyebabkan gangguan operasional yang luas, memaksa perbankan untuk membayar tebusan kepada penyerang untuk mendapatkan kembali akses ke sistem mereka. Selain itu, biaya pemulihan dan perbaikan sistem keamanan juga dapat meningkat secara dramatis. 

2.Gangguan Operasional

Serangan ransomware dapat menyebabkan gangguan serius dalam operasional perbankan. Sistem pembayaran, transaksi, dan layanan perbankan elektronik dapat terhenti atau terbatas, menyebabkan ketidaknyamanan bagi nasabah dan mengganggu alur kerja internal perbankan. 

3.Kehilangan Data Sensitif

Keamanan data nasabah menjadi prioritas utama dalam industri perbankan. Serangan siber ransomware dapat mengakibatkan kehilangan data sensitif, seperti informasi keuangan dan data pribadi nasabah. Hal ini tidak hanya merugikan dari segi kepercayaan nasabah, tetapi juga dapat mengakibatkan implikasi hukum dan regulasi yang serius. 

4.Ancaman Terhadap Reputasi

Reputasi adalah aset berharga bagi industri keuangan. Serangan siber ransomware dapat menciptakan citra negatif dan merugikan reputasi perbankan. Nasabah yang merasa datanya tidak terjaga dengan aman mungkin akan beralih ke industri perbankan lain, sehingga proses membangun kepercayaan kembali menjadi lebih sulit dan memakan waktu yang lama. 

5.Dampak Pada Stabilitas Sistem Keuangan

Industri perbankan merupakan pondasi dari sistem keuangan suatu negara. Serangan siber ransomware dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem keuangan secara keseluruhan, terutama jika serangan tersebut bersifat serentak atau menargetkan beberapa lembaga keuangan besar. 

6.Peningkatan Biaya Keamanan

Untuk mencegah serangan siber ransomware di masa yang akan datang, industri perbankan perlu meningkatkan sistem keamanan mereka. Ini terutama investasi dalam teknologi keamanan yang canggih, pelatihan karyawan, dan perbaikan infrastruktur keamanan secara keseluruhan. Peningkatan biaya ini dapat memberikan beban tambahan pada anggaran perbankan. 

7.Perubahan dalam Regulasi Keamanan

Serangan siber ransomware dalam industri perbankan seringkali memicu perubahan dalam regulasi keamanan. Pemerintah dapat merespons dengan mengenalkan kebijakan baru atau memperketat persyaratan keamanan bagi lembaga keuangan. Ini bisa menuntut perubahan signifikan dalam praktik keamanan yang ada. 

Tindakan Kritis dalam Meningkatkan Keamanan Siber

Bagi bisnis terutama lembaga keuangan, berikut adalah beberapa tindakan kritis yang harus segera diambil untuk meningkatkan keamanan siber:

  1. Pengujian Keamanan Secara Berkala: Dengan melakukan pengujian keamanan sistem secara berkala dapat mengidentifikasi potensi kerentanannya.
  2. Perencanaan Bencana: Buat rencana darurat yang mencakup tanggapan terhadap serangan ransomware dan pemulihan data.
  3. Pemantauan Aktivitas Jaringan: Gunakan perangkat pemantauan yang canggih untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan mengambil tindakan segera.
  4. Pelatihan Keamanan untuk Karyawan: Berikan pelatihan terkini tentang praktik keamanan siber kepada semua karyawan. 
  5. Investasi dalam Teknologi Keamanan: Gunakan solusi keamanan siber terbaik yang dapat membantu melindungi data dan sistem dari serangan siber.

Apabila Sudah Terlanjur Terkena Ransomware, Bagaimana Cara Mengatasinya?

  1. Hindari membayar tebusan karena hal itu tidak menjamin data Anda akan dipulihkan, bahkan dengan membayar tebusan dapat mendorong penyerang untuk melakukan serangan lebih lanjut.
  2. Gunakan software keamanan yang terpercaya untuk menghapus ransomware.
  3. Gunakan salinan cadangan data yang telah dibuat sebelum serangan terjadi untuk memulihkan informasi-informasi penting yang hilang.
  4. Konsultasikan dengan tim ahli keamanan siber untuk membantu memulihkan sistem dan memperkuat pertahanan keamanan di masa depan.

Kesimpulan

Dalam era digital yang semakin kompleks, serangan siber seperti ransomware telah mengguncang perusahaan dan lembaga termasuk institusi keuangan. Jadi, penting bagi semua bisnis untuk memprioritaskan keamanan siber dengan mempertimbangkan solusi keamanan siber yang andal dan terpercaya seperti yang ditawarkan oleh Vidia Cloud. Jangan biarkan bisnis Anda menjadi korban selanjutnya. Cegah serangannya dengan kunjungi Vidia Cloud sekarang! 



Table of Contents

For more info & inquiries

Send a message